Warga Dusun Cliwik Giat Cegah DBD, Kenali Nyamuk Aedes Aegypti dari Dekat!

Gunung Gempol, [27/07/2024] – Desa Gunung Gempol, sebuah desa yang terletak di Kabupaten Temanggung, dikenal dengan keindahan alamnya serta lingkungan yang bersih. Namun, meskipun dijuluki desa yang bersih, Gunung Gempol tidak luput dari ancaman penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, terutama saat musim hujan tiba. Penyakit seperti demam berdarah dan malaria seringkali menjadi masalah kesehatan yang serius. Untuk itu, langkah pencegahan dan edukasi kepada masyarakat sangatlah penting. Kekhawatiran akan meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Gunung Gempol mendorong masyarakat untuk bergerak lebih cepat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penyuluhan tentang pencegahan DBD yang digelar di Posyandu Dusun Cliwik. Kegiatan ini berhasil menyatukan warga dalam perang melawan nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus DBD.

 

Kegiatan ini, yang diusung oleh Tiarlin Susy Elisabeth dari program studi Administrasi Publik, diadakan untuk memberikan edukasi mengenai ciri-ciri nyamuk DBD dan cara mencegahnya. Penyuluhan tentang demam berdarah dengue (DBD) di Dusun Cliwik, Desa Gunung Gempol, diadakan sebagai respons terhadap laporan yang disampaikan oleh Kepala Desa, Bapak Eko Wasono, pada pertemuan tanggal 14 Juli 2024. Pertemuan tersebut dihadiri oleh mahasiswa KKN, kepala desa, perangkat desa, dan masyarakat desa. Dalam pertemuan tersebut, Bapak Eko Wasono menginformasikan bahwa baru saja terdapat kasus DBD di desa tersebut.

 

Setelah melakukan konfirmasi lebih lanjut dengan bidan desa, diketahui bahwa benar ada beberapa warga yang terjangkit DBD. Namun, yang menjadi perhatian adalah bahwa banyak dari mereka cenderung tidak melapor kepada petugas kesehatan dan memilih untuk menjalani perawatan di rumah. Akibatnya, proses penyembuhan bisa memakan waktu lebih lama daripada yang seharusnya. Hal ini mendorong dilakukannya penyuluhan sebagai langkah pencegahan dan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya penanganan medis yang tepat untuk penyakit ini.

 

Kegiatan ini dimulai dengan pemutaran video yang menjelaskan ciri-ciri dan siklus hidup nyamuk, serta cara pencegahannya. Setelah itu, Ibu Tiarlin memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah konkret untuk mencegah penyebaran nyamuk DBD. Melalui video ini, diharapkan para ibu dan anak-anak yang hadir di Posyandu dapat lebih mudah memahami informasi yang disampaikan, karena video tersebut menampilkan contoh visual mengenai jenis nyamuk DBD yang harus diwaspadai.

 

Kristiani, Amd.Keb seorang bidan desa yang telah bertugas selama bertahun-tahun, juga memberikan penjelasan terkait nyamuk DBD tersebut.  Beliau menjelaskan secara detail tentang ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti yang seringkali sulit dibedakan dengan nyamuk biasa. "Nyamuk Aedes aegypti memiliki ciri khas warna hitam dengan garis putih pada tubuhnya. Selain itu, nyamuk ini biasanya aktif menggigit pada pagi dan sore hari” jelasnya.

 

Penyuluhan tentang ciri-ciri dan siklus hidup nyamuk yang dilaksanakan di Posyandu Dusun Cliwik, Desa Gunung Gempol, merupakan langkah yang sangat penting dalam upaya mencegah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Dengan meningkatnya pemahaman masyarakat tentang nyamuk dan cara mencegah perkembangbiakannya, diharapkan angka kasus demam berdarah dan penyakit lainnya dapat ditekan. Melalui kesadaran dan tindakan pencegahan yang konsisten, warga Dusun Cliwik dapat melindungi diri mereka dan komunitas dari ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh nyamuk.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat