Gununggempol, Sabtu (27/07/2024) – Kabupaten Temanggung saat ini sedang marak kasus demam berdarah dengue (DBD) termasuk di wilayah Kecamatan Jumo. Camat Jumo menyampaikan urgensi keadaan tersebut kepada segenap mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang bertugas di wilayahnya saat upacara penerimaan. Naufal, salah satu mahasiswa Biologi dengan penempatan wilayah di Desa Gununggempol, memiliki inisiatif untuk mengenalkan potensi tanaman pengusir nyamuk sebagai langkah yang ramah lingkungan serta konservatif.
Sebagai bentuk kewajiban dalam pelaksanaan KKN, Naufal memilih tajuk program “Edukasi Tanaman Pengusir Nyamuk dan Metode Ramah Lingkungan” bersama masyarakat desa dan warga sekolah SDN Gununggempol. Kegiatan difokuskan dalam agenda kerja bakti di lingkungan SD dan posyandu di Dusun Cliwik. Pasalnya, acara tersebut sedang mengusung tema “Gawat DBD” yang sejalan dengan program kerja Naufal.
Naufal bersama seluruh warga SD bergotong royong membersihkan lahan kosong tersisa untuk persiapan penanaman tanaman pengusir nyamuk. Saat kegiatan posyandu pun masyarakat turut menyiapkan sebagian lahan untuk dilakukan penanaman serupa. Adapun jenis tanaman yang dipilih yaitu tapak dara, kenikir, marigold, dan bandotan.
Tidak hanya melakukan penanaman bersama, Naufal turut mengedukasi masyarakat mengenai jenis tanaman pengusir nyamuk yang dipilih dan aneka ragam tanaman lain sekaligus potensinya. Keberadaan tanaman ini bisa dioptimalkan menjadi bentuk lain dengan khasiat yang sama seperti produk semprotan herbal anti nyamuk. Naufal memberikan gambaran sederhana terkait ramuan tanaman kenikir dan sereh menjadi spray anti nyamuk berbasis bahan alami yang mudah dibuat serta terjangkau.
Program ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada masyarakat terkait langkah pencegahan DBD demi menurunkan angka penderita di Kecamatan Jumo khususnya di Desa Gununggempol.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook